Pages

Ads 468x60px

Sample Text

Selamat Datang di Cafebahasa dan Prosa-Bambang Setiawan-Blog Informasi Prosa-Jangan lupa isikan Komentar Anda demi perbaikan ke depan-Kirim artikel Anda untuk diposting-bbg_cla@yahoo.com

Selasa, 06 November 2012

Cermin

‘’Emily dan charles’’
Oleh: Yehezkiel
Menitik air mata , saat melihat sang belahan cinta pergi ke luar negeri untuk melanjutkan study nya di amerika, Emily hanya bisa menampilkan muka dan raut wajah yang cengeng di hadapan cowo nya yang bernama charles.
Charles , , , ,’’ emily memangil dengan nada sedih’’
Charles hanya bisa termenung dalam dilema nya yang di alami nya.
Apa kamu nggak mikirin aku charles ?’’ sambil menangis’’

Resensi

 Oleh: Osborn Oroh
Judul                         : Sirajatunda
Pengarang                 : Nukila Amal
Sumber                     : Kumpulan cerpen kompas 2010 “Dodolitdodolitdodolibret’’
Tebal buku                 : 212

Delapan tahun lamanya kubaktikan diriku untuk mempersiapkan mahakarya ini; kukunjungi banyak perpustakaan, kukumpulkan buku-buku dan artikel, kuwawancarai para pakar yang paham sejarah dan fasih berbahasa Sansekerta atau Jawa Kuno, bahkan di tahun kelima ketika menikah, bulan maduku adalah wisata ke Candi Borobudur yang sang raja rampungkan. Dengan keseriusan dan gelora membara yang demikian, aku yakin tulisanku-yang pasti bakal epik-niscaya menjulang tinggi di antara segala karyaku yang lain, baik yang tidak diterbitkan atau yang ditelantarkan. Satu-satunya bukuku pernah terbit sembilan tahun lalu, yaitu sebuah novel yang tak laku. Setelah itu belum ada lagi, dan ini gara-gara istriku.

Senin, 05 November 2012

Resensi

        Oleh: Rizky Pratama
        Judul : Pelukis Panjang Akal
        Nama Pengarang : Vanda Parengkuan
        Penerbit : PT PENERBITAN SARANA BOBO
        Tahun Terbit : 2008  
        Tebal : 150 hal  

    Nyonya Mendel adalah istri seorang pejabat tinggi negara. Membuat ia sangat angkuh, akhir-akhir ini nyonya mendel gemar mengoleksi lukisan karya pelukis ternama. Tentu saja ia harus membeli lukis-lukisan itu dengan uang yang banyak. Sebab harganya mahal sekali. Nyonya Mendel memang ingin menjaga gengsi ia tak mau kalah dengan istri pejabat lainnya. Padahal, ia tidak mengerti bagaimana menilai bagusnya tidaknya sebuah lukisan.

Resensi

Oleh: Martogi Tua Sinaga

JUDUL : Ada Cerita di Kedai Tuak Martohap, PENGARANG: Timbul Nadaek, PENERBIT: KOMPAS 2010 “dodolitdodolitdodolibret”, HAL: 6 Hal, TEBAL BUKU: 212 Hal, 
TAHUN 2010                                      


 Di Kedai Tuak Martohap selalu ada beberapa orang lelaki-biasanya 4 sampai 5 orang-yang bercakap-cakap sambil minum tuak. Selalu ada cerita yang mereka percakapkan. Sesekali mereka tertawa terbahak-bahak. Karena mereka bercakap-cakap dengan suara tinggi, maka semua tamu di kedai tuak itu tahu apa yang sedang mereka tertawakan. Tapi ada pula cerita yang mereka percakapkan dengan suara rendah. Kalau bercakap-cakap seperti itu, mereka pasti menggeser gelas dan botol tuak masing-masing ke tengah meja agar dapat menyimak sambil melipat kedua tangan di atas meja.

Dua jam sebelum tengah malam, biasanya Pita mulai sibuk mengelap sisa-sisa makanan dan tuak yang tertumpah di atas meja. Membersihkan dan merapikan kursi-kursi merupakan isyarat bahwa dia sedang bersiap-siap untuk menutup kedai tuaknya. Satu atau dua orang tamu yang masih berada di kedainya harus bersiap-siap pula untuk pulang.

Resensi

 Oleh: Leo Anggara
Sumber: Kompas, 12 Januari 2011
Peresensi:Siti Muyassarotul Hafidzoh*
Judul buku: Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia
Penulis: Agus Noor
Penerbit: Bentang Yogyakarta

Indonesia adalah negeri kaya raya. Kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia menjadi modal paling utama rakyat untuk mengais rizki di dalamnya. Karena begitu melimpah kekayaannya, tak salah kalau negeri Barat terpesona untuk ikut serta mengais harta di bumi Nusantara. Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang berturut-turut mengusung kekayaan Indonesia untuk menambal kekurangan mereka. Francis Goude dalam Duuchculture Oversease (2005) menyebut kaum pelancong ini telah melakukan pergundikan di “tanah surga.” Iya, Goude melihat bangsa Barat begitu terpesona dengan Indonesia karena menjanjikan surga di tanah yang teramat kaya ini.

Resensi

 Oleh: Deni Aprizal
Judul Buku: Pengorbanan Seorang Ibu
Nama pengarang : Wisaksono Mahardika
Tebal buku : 50 Halaman
Tahun terbit : September 2006
Nama penerbi : Vision 03

Alkisah di suatu desaada seorang ibu yang sudah tua hidup berdua dengan anak satu-satunya.Suaminya sudah lamameninggal karena sakit.Anak satu-satunya itu sangat suka mencuri , berjudi, meng adu ayam,dan bnyak lagiyang membuat si ibu bersedih dan menangis begitu pun ibu tua itu selalu berdoe kepada tuhan,’'Tuhan tolong kau sadarkan anakku yang sangat aku sayangin itu tuhan,aku ingin menyasikan dia bertobat sebelum aku mati tuhan” Perbuatan jahatnya sangat keterlaluan ia sering sekali keluar masuk bui akibat perbuatannya,suati hari ia kembali mencuri di sebuah perkampungan. Malang nasibnya ia tertangkap

Cermin

Perjalanan Seorang Mualaf 
 Oleh: Febrya Shinta
Kehidupan keluarga jirou memiliki perbedaan yaitu perbedaan agama.Suaminya yang bernama jirou beragama Kristen,istrinya bernama ayu beragama islam.Di awal pernikahannya jirou dan ayu sangat bahagia,tetapi di samping kebahagiaannya ada kesedihan,yaitu pernikahan mereka tidak di restui oleh orang tua mereka,karna mereka berbeda agama.Setelah bertahun-tahun mereka jalani ternyata ayu tidak bahagia,jirou selalu main tangan,mabuk-mabukan,dan berjudi.

Cerita Mini

Dibalik Kesabaran 
Oleh: Yana Bella Laksmana
Melihat rumah yang kumuh tak membuat dia malu ataupun mendir kepada teman-temannya, walaupun sering di ledek si kumuh dia tidak akan marah. Gadis berumur 17 tahun,cantik,mempunyai rambut panjang,dan berhati baik ini adalah murid 3 SMA dia biasa di panggil sisi, sisi adalah gadis remaja yang tak pernah menikmati masa-masa remajanya, tak seperti teman yang lainnya yang selalu jalan ataupun hack out. Sisi selalu membantu ibunya untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari, keseharian sisi adalah bekerja di salah satu restoran sisi mengambil shif malam. Sisi hanya tinggal bersama ibunya, ayah sisi pergi sejak ia berumur 3 tahun sisi tak pernah mengeluh dengan kehidupannya ini.

Kamis, 13 September 2012

Cerpen "Kapan Dunia Jadi Miliknya"


Kapan Dunia Jadi Miliknya
Oleh Eka Sutrisni (E.S Aquarius)

Kota yang begitu besar, bahkan menjadi pusat kota diantara kota-kota yang ada di Indonesia. Kota ini pun merupakan Ibu Kota serta tempat dimana Pemerintah pusat berada. Dibawah panas teriknya matahari di kota Jakarta, lahirlah seorang bayi mungil yang lucu dan tak berdosa. Tepatnya di bulan Agustus 2010, dia lahir di tempat yang kotor dan panas. Kelahirannya pun tak sempurna seperti bayi-bayi lainnya disaat terlahir di dunia.
Terdengar suara tangis bayi mungil “eak, eak, eak”.
Semua orang yang mendengar tangisan itu merasa senang dan mata mereka pun tertuju pada bayi yang telah lahir. Tetapi nasib bayi itu sangat malang, belum genap sepuluh hari, bayi itu sudah di opor kesana kemari. Bahkan bayi itu sempat berada ditangan nenek dan tantenya.

Cerpen " Sarapan Ramadhan"


Sarapan Ramadhan
Oleh Eka Sutrisni (E.S Aquarius)

Sore yang begitu panas, mentari menyembunyikan diri, seakan-akan tidak mau melihat bumi lagi. Terasa haus dan lapar menyiksa tubuh seorang wanita muda yang lagi dalam perjalanan. Disaat Kara berada di dalam perjalanan pulang dari latihan teater, dia berpikir yang aneh-aneh tentang hidupnya. Meskipun dia berpikir yang aneh-aneh selama di perjalanan, dia masih tetap fokus dengan jalan yang dilaluinya.
Perjalanan yang ditempuh Rara lumayan jauh dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Waktu tiga puluh menit yang ditempuhnya lumayan membuat dia kelelahan mengendarai motornya. Selama di perjalanan, dia melihat disekitarnya. Kiri dan kanan jalan yang dia lihat semuanya tampak gersang. Hanya mobil dan motor yang lalu-lalang. Rumah dan gedung-gedung mewah yang berjejer membuat dia merasakan kerasnya kehidupan dibumi.

Cerpen "Menunggu"


Menunggu
Cerpen karya Eka Sutrisni (E.S Aquarius)

Penatnya udara sore hari yang begitu membakar tubuh yang halus dan lembut, membuat kekeringan ditenggorokan yang sakit. Diruangan kelas yang dingin menjadi panas dengan suasana yang begitu menerkam hati dan pikiran. Ucapan-ucapan yang terlontar dari berbagai bentuk bibir, membuat dada menjadi penat dan sesak.
Anak-anak Junior yang menanti akan jawaban pasti harus merasakan panasnya ruangan yang ber-AC. Satu jam pun telah berlalu, tetapi tidak ada satu pun senior yang memberi kepastian. Pertanyaan pun terlontar dari salah satu mahasiswa yang menanti akan kepastian.
“Bagaimana Kak? Apakah kita jadi pergi? Hari sudah semakin sore.”
Pertanyaan yang keluar itu membuat senior mereka bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.
“Sabar, Dek. Kakak juga lagi menunggu keputusan rapat tersebut.”
Bingung dan resah yang dialami Paijo membuat hatinya kesal dan marah. Dia pun langsung mendatangi ruangan yang sedang mengadakan rapat kepastian.
“Sudah belum rapatnya? Perasaan dari tadi tidak selesai-selesai.” Kekesalan yang dirasakan oleh anak-anak Junior pun terucap oleh Paijo.
 
3

Sample text

Sample Text