Pages

Ads 468x60px

Sample Text

Selamat Datang di Cafebahasa dan Prosa-Bambang Setiawan-Blog Informasi Prosa-Jangan lupa isikan Komentar Anda demi perbaikan ke depan-Kirim artikel Anda untuk diposting-bbg_cla@yahoo.com

Senin, 05 November 2012

Resensi

 Oleh: Deni Aprizal
Judul Buku: Pengorbanan Seorang Ibu
Nama pengarang : Wisaksono Mahardika
Tebal buku : 50 Halaman
Tahun terbit : September 2006
Nama penerbi : Vision 03

Alkisah di suatu desaada seorang ibu yang sudah tua hidup berdua dengan anak satu-satunya.Suaminya sudah lamameninggal karena sakit.Anak satu-satunya itu sangat suka mencuri , berjudi, meng adu ayam,dan bnyak lagiyang membuat si ibu bersedih dan menangis begitu pun ibu tua itu selalu berdoe kepada tuhan,’'Tuhan tolong kau sadarkan anakku yang sangat aku sayangin itu tuhan,aku ingin menyasikan dia bertobat sebelum aku mati tuhan” Perbuatan jahatnya sangat keterlaluan ia sering sekali keluar masuk bui akibat perbuatannya,suati hari ia kembali mencuri di sebuah perkampungan. Malang nasibnya ia tertangkap
oleh seorang warga yang kebetulan lewat.Kemudian dibawa ke hadapan sang raja sesuai dengan kebiasaan di kerajaan setelah pertimbangan berdasarkan perbuatan yang telah yang telah dia lakukan.maka tidak ada ampun lagi dia di kenakan hukuman pancung akn di lakukan esok hari nya tepat pada saat lonceng berbunyi yang menunjukan pukul 06 pagi,berita itu pun sampai kedengaran ditelinga si ibu,dia sangat bersedih,meratapi nasib malang anak kesayanganya yang ia kasihin.
Sembari ia berlutu berdoa kepada tuhan “Tuhan,ampunilah dosa anak hamba tuhan,biarlah hambamu yang sudang tua inirenta ini yang menanggung dosa dan kesalahanya” si ibu berlutut kepada sang raja memohan ampun kepada sang raja tapi niat sang raja sudah bulat untuk melaksanakan hukuman pancung, si Anak tetap harus melaksanakan hukuman pancung tersebut. Keesokan harinya ,di tempat Yng sudah di tentukan, msyarakat sudang berbondong-bondong untuk menyaksikan hukuman pancung tersebut,sang algojo pun sudang siap dengan pancungnya,dan si anak ibu itu pun sudah pasrah menantikan ajal menjemputnya,terbayang wajah ibunya tang sudah tua,tanpa terasa ia menagis menyesali perbuatannya. Detik-detik yangdi nantikan pun,sampai waktu yang di tentukan sang raja,sampai waktu yang ditentukan pun loncengnya pun tidak berbunyi-bunyi. Sudah lima menit waktu sudah terlewat dari waktu yang sudah di tentukan oleh sang raja,petugas yang sudah membuyikan lonceng pun heran karna mereka sudah menyadari bahwa lonceng itu sudah mereka bunyikan tetapi bunyinya tidak ada sedikit pun terdengar,ketika sumua orang terheran karna tiba-tiba mengalirlah darah dari atas tali .
Dengan jantung yang berdebar-debar seluruh warga naik ke atas untuk menyaksikan dari mana asal darah segar tersebut. Tahukah apa yang terjadi? Ternyata di dalam lonceng tersubut di temui tubuh si ibu yang kepalanya berlumuran darah. Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang mengakibatkan lonceng tersebut tidak berbunyi,sebagai gantinya kepalanya yang terbentur dinding lonceng,seluruh orang yang menyaksikan itu semuanya tertunduk dan mereka meneteskan air mata, sementara anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yang sudang di turunkan,dan ia sangat menyesal karna membuat ibunya begini. Ternyata ibunya malam sebelumnyasi ibu sudah susah payahmemanjat ke atas dan mengikat tubuhnya di dalam lonceng serta memeluk besi di dalam lonceng supaya lonceng tidak berbunyi,untuk menghindari hukuman pancung anaknya

Kelebihan buku :
 
 buku ini sangat mendisiplinkan anak-anak zaman sekarang karna zaman sekarang anak zaman sekarang ini tidak menghiraukan perjuangan seorang ibu kepada anaknya,betapa pun jahatnya si anak si ibu pun selalu mengasihin anak itu walupun ia jahat,selagi kita masih bisa membahagiakan ibu kita karnamereka adalah sumber kasihtuhan bagi kita di dunia ini 
Kelemahan buku :  
menurut saya cerita ini tidak menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan bahasanya tidak baku

0 komentar:

Posting Komentar

 
3

Sample text

Sample Text