Pages

Ads 468x60px

Sample Text

Selamat Datang di Cafebahasa dan Prosa-Bambang Setiawan-Blog Informasi Prosa-Jangan lupa isikan Komentar Anda demi perbaikan ke depan-Kirim artikel Anda untuk diposting-bbg_cla@yahoo.com

Senin, 05 November 2012

Resensi

        Oleh: Rizky Pratama
        Judul : Pelukis Panjang Akal
        Nama Pengarang : Vanda Parengkuan
        Penerbit : PT PENERBITAN SARANA BOBO
        Tahun Terbit : 2008  
        Tebal : 150 hal  

    Nyonya Mendel adalah istri seorang pejabat tinggi negara. Membuat ia sangat angkuh, akhir-akhir ini nyonya mendel gemar mengoleksi lukisan karya pelukis ternama. Tentu saja ia harus membeli lukis-lukisan itu dengan uang yang banyak. Sebab harganya mahal sekali. Nyonya Mendel memang ingin menjaga gengsi ia tak mau kalah dengan istri pejabat lainnya. Padahal, ia tidak mengerti bagaimana menilai bagusnya tidaknya sebuah lukisan.
    Konon katanya, anjing yang diajak nya kali ini adalah pudel yang jenius. Pelukis membuka selubung yang membuka tutup lukisan. Nyonya mendel mengamat-amati dengan seksama. Tapi ia tidak memberi komentar karena ia tidak mengerti lukisan yang baik dan buruk. Setelah nyonya mendel mengamat-amati lukisan tersebut lalu berkata, " kubayar lukisan itu seharga kanvas dan cat yang telah kau pakai saja". Lalu pelukis itu menjawab, " maaf nyonya, nampaknya lukisan itu tidak seharga itu". Tiba-tiba nyonya mendel memandang sebuah lukisan yang benar-benar mirip dengan dia. Nyonya mendel pun sangat gembira setelah membeli lukisan yang mirip dengan dia. Dan dia menaruh lukisan itu di ruangan ruamhnya. Lalu nyonya mendel berkomentar sendiri, alangkah indahnya lukisan ini!. Yang benar-benar mirip denganku Sempurna!
    Sebetulnya nyonya mendel masih belum tahu dimana letak keindahan lukisan itu. Namun ia sangat puas. Nyonya mendel membayar harga lukisan itu sesuai dengan si pelukis.

        Kelebihan:
                - Ceritanya bagus dan menarik dengan menggunakan bahasa baku
                - Kalimatnya tidak membuat pembaca pusing

        Kelemahan:
               - Nyonya mendel sangat angkuh dan bodoh karena gengsi
               - Nyonya mendel hanya mengukur semuanya dengan uang

0 komentar:

Posting Komentar

 
3

Sample text

Sample Text