Perjalanan Seorang Mualaf
Oleh: Febrya Shinta
Kehidupan keluarga jirou memiliki
perbedaan yaitu perbedaan agama.Suaminya yang bernama jirou beragama
Kristen,istrinya bernama ayu beragama islam.Di awal pernikahannya jirou dan ayu
sangat bahagia,tetapi di samping kebahagiaannya ada kesedihan,yaitu pernikahan
mereka tidak di restui oleh orang tua mereka,karna mereka berbeda agama.Setelah
bertahun-tahun mereka jalani ternyata ayu tidak bahagia,jirou selalu main
tangan,mabuk-mabukan,dan berjudi.
Inilah
yang dikerjakannya setiap hari,pulang kerja bukannya pulang ke rumah,tetapi dia
pergi bermain judi,dan mabuk-mabukan.Ayu terkadang menangis ketika dia
sholat,untuk mendoakan suaminya. Adzan
magrib pun terdengar,ayu bergegas mengambil air wudhu untuk sholat,dan mengajak
suaminya,tetapi suaminya membantah.Ketika ayu sedang berjalan pergi ke
pasar,ayu bertemu dengan seorang ustadz,yang bernama lukman.Ayu menceritakan
kepedihannya tentang suaminya yang kasar,dan mabuk-mabukan,ayu bercerita sambil
mengeluarkan air mata.Selesai ayu bercerita,ustadz pun memberikan solusi.
Musibah pun datang jirou kecelakaan ketika dia sedang pergi kerja,jirou
masuk rumah sakit,karna dia tak sadarkan diri.Ayu selalu mendoakan jirou agar
sadar dan melalui masa kritisnya,tak lama kemudian doa ayu terkabul,jirou pun
sadar.Ustadz datang untuk menjenguk jirou dan menyadarkannya. Jirou pun keluar dari rumah sakit,dia mengingat-ingat apa yang dikatakan
ustadz,bahwa islam adalah agama yang sangat luar biasa manfaatnya,dia termenung
dan sadar,apa yang dikatakan ustadz itu benar.Jirou meminta maaf kepada
ayu,karna dia main tangan,mabuk-mabukan,dan berjudi,ayu pun memaafkan jirou. Jirou dan ayu pergi ke rumah ustadz,jirou ingin insaf dan menjadi mualaf,akhirnya
jirou telah menjadi seorang mualaf,dia rajin sholat dan beribadah.
0 komentar:
Posting Komentar